|
DWI LULUK HATMOKO |
Dinamika permasalahan di masyarakat sekarang ini sangatlah
pelik,kurangnya SDM merupakan hambatan yang paling mendasar bagi kebanyakan
orang terutama pada desa yang masih dalam tahap berkembang kesiapan untuk
menerima perbedaan selalu menjadi pemicu kerusuhan.tidak pelik jika dalam
kenyataan di lapangan masyarakat sangatlah mudah terprovokasi,masa pemilihan
kepala desa adalah contoh kecil dimana perangkat desa harus berperan aktif
untuk selalu bertindak sesuai aturan,profesional dan menjaga netralitas dalam
menyikapi gejolak di tengah-tengah masyarakat. kita harus menyadari
pentingnya sikap toleransi persis apa yang ada dalam ajaran cerita pewayangan
yakni tokoh begawan kesewasidhi kepada arjuna tentang hasta brata terkadang
kita merasa kikuk dalam menjalankan tugas karena faktor masyarakat yang
heterogen,perangkat desa yang kurang siap dalam menyikapi permasalahan di
wilayahnya seperti kehilangan ruh sebagai pengayom dan pelindung masyarakat
ia akan selalu berputar-putar dan berkutat pada tempat yang sama tanpa ada
kepastian solusi dalam permasalahan yang di bebankan kepadanya .lain halnya
jika seorang perangkat desa tiada hentinya mengasah ketrampilan dan
kecakapannya menjalankan tugas dan kewajibannya untuk mengedepankan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang selalu tanggap sigap mengatasi
permasalahan di wilayahnya dengan kiblat aturan sesuai prosedur tentunya. nah
pertanyaannya sekarang mampukah kita atau sadarkah kita untuk selalu belajar
mengasah kemampuan sebagai pengayom masyarakat agar ruh sebagai abdi negara
benar-benar menyatu pada diri seorang pamong. hasta brata merupakan 8 pilar
kepemimipinan yang sangat relevan jika kita mau menjalankannya dalam
kehidupan kita sehari-hari. saya selalu ingat betul nasehat ibu sriningsih
yang sekaligus adalah ibu saya yaitu tentang ajaran hasta brata dari kecil
saya dan kakak saya selalu di dongengkan tentang tokoh-tokoh pewayangan oleh
ibu ternyata efektif bagi kehidupan saya setidaknya dengan dongeng-dongeng
itu terdapat pesan moral yang bisa mendidik dan membangun jiwa kesederhanaan
dan kejujuran mulai dini,walaupun ibu saya cuma seorang janda penjual
gorengan di sebuah pasar kecil tapi saya bangga kepada beliau dari rupiah
demi rupiah beliau tabung untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang lebih
tinggi hingga akhirnya kami bisa menjadi orang semua,berikut adalah makna
dari hasta brata tersebut yang selama ini sangat saya keramatkan untuk modal
saya di kehidupan mendatang :
Adapun
8 (delapan) hal yang merupakan Hasta brata adalah meniru watak dari alam di
sekitar kita, yaitu:
1.
Pratiwi yang berarti bumi. Bumi mempunyai watak kuat sentosa, segala sesuatu
mampu diangkatnya dengan
gagah perkasa, baik itu manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan semua berpijak
di atas bumi dan bumi pun tidak pernah mengeluh atas beban itu.
2.
Surya yang berarti matahari. Matahari mempunyai watak menerangi merata di
seluruh jagat tanpa kecuali, sinar matahari bersifat memberikan kehidupan
pada seluruh makhluk.
3.
Candra yang berarti rembulan. Rembulan mempunyai watak memberikan penerangan
di kala malam hari atau pada saat gelap maka sifat rembulan memberikan
penerangan kepada siapa saja yang sedang mengalami kegelapan.
4.
Samirana yang berari angin atau udara. Udara mempunyai watak lembut dan dapat
merata ke seluruh alam, baik itu yang keliatan maupun yang tidak. Terbukti di
gua-gua yang dalam, berliku dan gelap sekalipun masih terdapat udara bahkan
di dalam air sekalipun juga terdapat udara.
5.
Jaladri yang berarti lautan atau samudera. Samudera mempunyai watak yang luas
sehingga mampu menampung apa saja baik itu hal-hal yang baik maupun buruk,
segala sampah masuk ke laut, bahkan bangkai anjing sekalipun juga masuk ke
laut. Namun laut tidak pernah mengeluarkan bau yang tidak sedap.
6.
Tirta yang berarti air. Air mempunyai watak memberikan kehidupan kepada
makhluk hidup baik manusia, tumbuh-tumbuhan maupun hewan semua membutuhkan
air demi kelangsungan hidupnya.
7.
Kartika yang berarti bintang. Bintang mempunyai watak memberikan keindahan
pada alam semesta. Kelip-kelip bintang di malam hari memberikan rasa nyaman
tenteram bagi siapa saja yang melihatnya.
8.
Dahana yang berarti api. Api mempunyai watak mampu menghanguskan apa saja tanpa
pandang bulu. Maka sifat api ini diambil sebagai contoh untuk seorang raja
harus mampu menghukum siapa saja yang salah, tidak pandang bulu apakah itu
sanak atau keluarga, apabila bertindak salah harus dihukum demi tegaknya
keadilan.
|