Sabtu, 16 September 2017

Merajut asa di sudut perkampungan ujung timur Kabupaten Madiun







Sabtu 16 September 2017 ,Jam menunjuk pada angka 7 pagi di mulailah aktivitasnya memegang sebuah alat kerja yang biasa di sebut oleh warga sekitar sebagai cetok, adalah seorang Agus Santoso 37 Tahun ,sosok dari puluhan pemuda desa yang setelah merantau di negei jiran kemudian melanjutkan ketrampilannya dalam dunia pertukangan,keterampilan dalam menjadi tukang batu tidak ia dapatkan dengan cuma-cuma sebelumnya Agus di ajak oleh kakaknya yang merupakan tukang bangunan untuk menjadi kulinya namun agus pada tahun 2010 memutuskan untuk merantau ke luar negeri demi merubah nasib ,selama merantau Agus pundi-pundi ia menyisihkan uang di negeri seberang dengan bekerja di pabrik plywood untuk modal usaha demi melanjutkan kehidupannya di kampung halaman hingga pada tahun 2016 ia kembali ke kampung halaman . di sela-sela aktifitasnya membangun sebuah kamar mandi warga ia menuturkan selama ini sudah banyak pekerjaan yang ia geluti mulai dari menjadi kuli bangunan kemudian akhirnya merantau beralih menjadi teknisi bagian pengelasan di sebuah pabrik di Malaysia hingga akhirnya ia memilih untuk pulang kampung mengikuti jejak kakaknya yeng terlebih dahulu menekuni dunia pertukangan hingga saat ini agus menuturkan enggan kembali bekerja ke luar negeri lagi ia lebih tertarik untuk mengembangkan bakatnya di kampung halaman karena bekerja ke luar negeri memang semata-mata hanya untuk modal usaha di desa yakni membangun rumahnya dengan kemampuan serta modal sendiri yang kemudian di jadikan batu loncatan untuk menjadi tukang bangunan panggilan baik di desanya maupun luar daerah secara profesional ,itulah sebagian kecil cerita dari sosok pemuda yang merantau untuk bangkit mandiri di desanya,dunia memang cepat berubah,perubahan itu juga tidak pasti persaingan dalam mencari pekerjaanpun tak luput dari perubahan itu, tidak ada salahnya jika kita mempersiapkan diri mengembangkan kemampuan ,skill agar kita tidak terlindas oleh perubahan jaman.kreatifitas sangatlah di perlukan untuk menyambut perubahan yang sangat cepat demi hari esok yang lebih baik , yang tentunya juga di dasari rasa syukur untuk tetap kita tanamkan pada kehidupan kita sehari-hari agar kedamaian dan ketentraman hidup tetap terpelihara dalam perubahan jaman yang terus berjalan.



// posting IT Desa Nampu Dwi Luluk Hatmoko